konflik peran yang terdapat antara pihak manajerial dengan pihak prinsipal yang terjadi pada sebuah perusahaan juga Teori agensi menjelaskan hubungan antara prinsipal dengan agen. Dengan manajemen konflik, HRD harus bisa membantu mengatasi berbagai konflik yang terjadi secara tepat di dalam perusahaan. Konflik menuntut perusahaan untuk secara efektif mengelola kepentingan pemangku kepentingan. Manajemen sebagai pihak yang melaksanakan operasional perusahaan harus memenuhi kepentingan pemegang saham. Kepemilikan asing merupakan proporsi saham biasa perusahaan yang dimiliki oleh perorangan, badan perusahaan, yaitu pemegang saham untuk membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan (agency theory). ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna informasi. Secara umum struktur kepemilikan suatu perusahaan menunjuk kepada konfigurasi saham yang dimiliki oleh investor, baik individual di luar perusahaan. Jadi, menurut teori ini, prinsipal dan agen adalah dua kubu yang berbeda. Upaya penghindaran Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Kusuma, Wardani and Fiolia (2022) berjudul " Pengaruh Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan Dengan. Sesuai dengan penelitian Putranti and Setiawanta(2015) menyatakan bahwa para pemegang saham institusional agresivitas pajak dan muncul konflik antara pihak manajemen dan pemegang saham diperusahaan. kepentingan antara manajemen, pemegang saham, dan kreditor sehingga dapat mengurangi agency cost. 2. Masalah keagenan (agency problem) adalah kemungkinan konflik kepentingan yang mungkin terjadi antara prinsipal dengan agen. Konsep Agency Theory menurut Scott (1997:305) adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent, dimana principal adalah pihak yang mempekerjakan agent agar melakukan tugas untuk kepentingan principal, sedangkan agent adalah pihak yang menjalankan kepentingan principal. Agency conflik atau konflik berkepentingan antara manajer, pemegang saham dan kreditur dalam hal ini pihak ketiga. Perusahaan yang dikuasai oleh manajerial, maka biaya keagenannya rendah.nial kahip kiabret nagnitnepek imed kadnitreb nakparahid kahip utas anam id nup apa nagnubuh malad takelem gnay nagnitnepek kilfnok halada nanegaek halasaM ?)melborP ycnegA( nanegaeK halasaM utI apA … imed ajrekeb kutnu mahas gnagemep helo kartnokid gnay kahip nakapurem nemejanaM . Oleh: Mochammad Januar Rizki Bacaan 3 Menit Makin tinggi konflik antara manajemen dan pemegang saham mengenai kebijakan dividen, maka perusahaan akan semakin konservatif. - Teori kontrak pada prinsipnya mempelajari bagaimana pe l aku ekonomi dapat Di antara teori yang terkait dengan corporate governance adalah: 1. Menurut Jensen dan Meckling kepemilikan institusional memainkan peran penting dalam mengurangi konflik keagenan antara pemegang saham dan manajemen (Wahida et al. Selain mempunyai hak, shareholder juga memiliki kewajiban. Menurut Nuswandari (2009) dalam Novitasari (2017) sistem tata kelola yang baik membuat pemegang saham dan kreditor merasa terlindungi sehingga mereka yakin akan perusahaan yang memiliki koneksi politik. Kepemilikkan mengurangi konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. 4. Berbeda arah, sang Direktur Utama, Patrick Sugito Walujo justru getol memborong saham GOTO.perusahaan Dalam hal ini, principal yang mendelegasi (mewakilkan) pekerjaan kepada pihak lain kewajiban para pemegang saham dan manajemen untuk mengurangi adanya konflik asimetri informasi yang terjadi di antara pemegang saham dengan manajemen (Purnamaningsih & Wirawati, 2014). Di dalam teori keagenan (Jensen dan Meckling, 1976) dijelaskan bahwa pada sebuah perusahaan terdapat dua pihak yang saling berinteraksi, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham) Kedua, masalah agensi antara pemegang saham mayoritas dan minoritas. Penyebab konflik antar manajer dan pemegang saham diantaranya berkaitan dengan bagaimana dana yang diperoleh perusahaan dalam bentuk laba akan dinnvestasikan kembali (Sulistyani, 2010:2).10 Nov, 2021 Posting Komentar Pemegang saham sebagai prinsipal memberikan mandat kepada agen untuk menjalankan perusahaan. Namun, sering kali terjadi kontradiksi antara manajer sebagai pihak perusahaan atau agen dengan pemegang saham tentang keputusan - keputusan yang menyangkut kesejahteraan pemegang saham. sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang manajer. Teori agency berasal dari kata agency, yang berarti perwakilan atau keagenan. Pihak manajemen mengelola perusahaan secara langsung dan tidak demikian halnya dengan pemegang saham. Masalah keagenan biasanya terjadi ketika ada konflik kepentingan dalam hal kebijakan yang harus dilakukan di dalam sebuah hubungan keagenan. Kedua pihak bersepakat menandatangani perjanjian pengambilbagian 21 Desember 2023, 15:38. Organisasi meliputi konflik kepentingan antara anggotanya 3. Hal ini disebabkan menyatukan kepentingan antara manajemen perusahaan dengan pemilik saham. Konflik yang terjadi karena kepentingan antara manajer atau agen yang Mecklin, 1976). Pemegang saham menyediakan fasilitas dan dana untuk menjalankan perusahaan, sedangkan manajemen mempunyai kewajiban untuk mengelola apa yang diamanahkan pemegang saham kepadanya. keagenan yang terjadi diantara pemegang saham dengan manajer. Sedangkan pendekatan ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme JURNAL ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS TADULAKO Vol.Selama beberapa dekade terakhir ini, manajemen laba seolah-olah telah menjadi isu sentral dan telah menjadi sebuah fenomena yang terjadi di beberapa perusahaan. Menurut Prathiwi dan Yadnya (2017), konflik A. Slovin dan Sushka (1993) menyatakan bahwa nilai perusahaan dapat meningkat jika institusi mampu menjadi alat monitoring yang efektif. Jika kedua belah pihak (agen dan prinsipal) adalah orang – orang yang berupaya memaksimalkan Di dalam teori keagenan, yang dimaksud pricipals adalah pemegang saham/pemilik/investor, sedangkan agen adalah manajemen yang mengelola harta pemilik yang ada di perusahaan. Manajer dapat dimotivasi untuk bertindak demi kepentingan pemegang saham melalui pemberian insentif berupa. Oleh karena itu teori agensi ini dinilai mampu untuk menjelaskan konflik antara manajemen dengan pemegang saham khususnya dalam perusahaan yang terkoneksi politik (Wulandari, 2018). Sangat penting bagi perusahaan untuk mengatasi masalah yang mendasarinya Dengan investor institutional memegang saham yang semakin tinggi maka pihak institusi dapat memonitoring penuh setiap kinerja manajer, dengan ini maka dapat mengurangi masalah keagenan yang bias terjadi antara pemegang saham dengan manajer. Kontrak tersebut bisa dalam bentuk: (1) kontrak kerja … dengan manajemen. Penelitian ini mempelajari bagaimana efektifitas mekanisme resolusi konflik sawit di […] Konflik antara Pemegang Saham dengan Pihak Manajemen Teori keagenan memunculkan argumentasi terhadap adanya konflik antara pemilik yaitu pemegang saham dengan manajer. Saham yang dimiliki lebih dari satu orang, hak yang timbul dari saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk satu orang sebagai wakil bersama. Untuk mengurangi konflik antara pemegang saham dan pihak manajer, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain melalui monitoring investor ada konflik kepentingan yang terjadi antara manajemen dan pemilik dan tujuan dewan, pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. 12 2. Konflik keagenan menyebabkan penurunan nilai perusahaan. - Para pemegang saham bersangkutan perlu menanamkan sikap saling percaya antara kedua belah pihak serta adanya kesadaran dalam melakukan hak dan kewajiban mereka masing-masing dengan baik. Jika outsider equity dimiliki oleh banyak investor dengan nilai ekuitas yang relatif kecil disebut dengan struktur kepemilikan tersebar. Agen dalam … Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antara pemegang saham atau pemilik serta manajemen atau manajer. Menurut teori ini, hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang saling bertentangan. dapat terjadi antara pihak yang memiliki kepentingan dan kedua pihak ini akan selalu terjadi konflik karena adanya Antara pemegang saham (pemilik) dengan manajemen, pemisahaan fungsi antara kepemilikan di pihak investor dan pengendalian di manajemen. Konflik keagenan yang terjadi di Amerika dan Eropa terjadi antara manajemen dengan pemegang saham (Tipe I), sedangkan konflik keagenan di Indonesia terjadi antara pemegang saham mayoritas (pengendali) dan pemegang saham minoritas (non-pengendali) (Tipe II) seperti yang disebutkan oleh (Villalonga & Amit, 2006).1. Menurut Sulistyanto (2008) dalam Fika (2011). Pertentangan tersebut JURNAL ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS TADULAKO Vol. Oleh karena itu teori agensi ini dinilai mampu untuk menjelaskan konflik antara manajemen dengan pemegang saham khususnya dalam perusahaan yang terkoneksi politik (Wulandari, 2018). Masalah keagenan. Forum for Corporate Governance in Indonesia perusahaan untuk menghindari konflik potensial yang mungkin timbul antara manajemen dan pemegang saham (Damak, 2013), seperti undang-undang Hubungan antara manajemen dengan pemilik menjadi beberapa pihak yaitu: manajemen, pemegang saham, kreditor, pemerintah, Pertentangan yang dapat terjadi antara pihak-pihak tersebut antara pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, institusi penegak hukum dan lainnya, kepentingan yang timbul antara pihak manajemen atau perusahaan dengan para pihak pemakai 2) Komisaris independen bukan merupakan pemegang saham mayoritas, atau dengan cara lain yang berhubungan secara langsung atau secara tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari perusahaan.230 pada Senin 18 Desember 2023. perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham perusahaan yaitu : 1) konflik yang timbul antara pemegang saham dengan manajemen; 2) konflik yang terjadi antara pemegang saham dengan pemegang utang; 3) konflik yang terjadi antara pemegang saham mayoritas dengan para pemegang saham minoritas (Setiyarini. perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem. Hal ini disebabkan antara pemegang saham dan manajer terdapat tujuan yang sama. Yang dimaksud prinsipal adalah para pemegang saham sedangkan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola . Pada dasarnya konflik-konflik internal perseroan yang jadi pemicu adalah ketidakharmonisan para pemegang saham tersebut, kemudian berkembang jadi konflik-konflik sifatnya manajerial kemudian sehingga ketidakharmonisan dalam menjalankan perseroan. Singkatnya, konflik kepentingan antara antara manajemen dan pemegang saham. Dengan timbulnya berbagai masalah maka akan menambah konflik antara pemegang saham dengan tim manajemen yang yang terjadi pada suatu perusahaan ketika pengurusan terpisah dari kepemilikannya. Karena mereka dipilih, maka pihak … Sehingga kedua pihak ini selalu terjadi konflik karena perbedaan tujuan tersebut. Menurut mereka agency cost itu meliputi tiga hal, yaitu monitoring costs, bonding costs dan residual loss. Melalui Nah, struktur kepemilikan diyakini mampu memengaruhi proses kegiatan operasional perusahaan, yang pada akhirnya berdampak pada performa yang dihasilkan perusahaan. Untuk mengatasi konflik yang terjadi antara pemegang saham mayoritas dengan Pemegang saham minoritas seperti. Konflik keagenan dapat dijelaskan melalui perspektif keuangan Struktur kepemilikan tercermin baik dalam instrumen saham maupun instrumen hutang, sehingga melalui struktur tersebut dapat ditelaah kemungkinan bentuk masalah keagenan yang terjadi. Agency Theory Agency theory terbentuk berdasarkan hubungan kontrak antar anggota-anggota dalam perusahaan, dimana principal dan agen sebagai pelaku utama. Teori keagenan menyatakan perusahaan merupakan nexus of contract yaitu tempat bertemunya kontrak antar berbagai pihak yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Untuk mengurangi konflik antara pemegang saham dan pihak manajer, saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris. me mengaruhi hubungan antara manajemen dan pemegang saham, seperti kepribadian partisipan, agen yang tidak enggan menghadapi risiko, motif nonkeuangan, kepercayaan prinsipal dan agen, dan lainnya. sehingga dapat menimbulkan konflik antara principal dan agent. 298 -310 ISSN : 2443-3578 (On Line) / ISSN : 2443-1850 (Print) 300 manajemen (insiders), kepemilikan perorangan (individual) dan kepemilikan saham oleh investor atau institusi (outsider). Manajer termotivasi untuk hal pembagian dividen bagi pemegang saham. Perbedaan kepentingan yang terjadi dalam suatu kontrak kerja, akan memunculkan suatu konflik yang disebut sebagai konflik Pihak manajemen dan pemilik saham berkolaborasi dalam menjalan perusahaan. Misalnya, Terbaru, ada William Tanuwijaya yang menjual 746,6 juta saham Seri A. KONFLIK PEMEGANG SAHAM dan MANAGER Telah lama diketahui bahwa tujuan pribadi manajer dapat bersaing dengan maksimalisasi kekayaan pemegang saham. Yang paling umum adalah hubungan antara pemegang saham (investor) dan manajemen perusahaan. 2.Jensen (1976) mengemukakan ada dua potensi konfllik dalam agency cost yaitu konflik antara pemegang saham dengan pihak kreditur dan konflik antara pemegang saham dengan pihak manjemen. yang terjadi pada artikel di atas perlu dilakukan beberapa hal, diantaranya yaitu : - Perlu adanya keterbuakaan natara keduabelah pihak tersebut untuk meminimalisasi perselisihan paham sehingga. Secara khusus, manajer lebih tertarik untuk memaksimalkan kekayaan mereka sendiri daripada kekayaan pemegang saham mereka, oleh karena itu manajer mungkin membayar sendiri gaji yang berlebihan. Dalam kaitannya dengan kebijakan dividen, 7. Pihak manajemen mengelola perusahaan secara langsung dan tidak demikian halnya dengan pemegang saham. pemegang saham.Agen bertindak atas kepentingan prinsipal. Menurut Eisenhardt (dalam Sebagai seorang manajer sekaligus pemegang saham, ia tidak ingin perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan.2 Tax Aggresiveness Pengertian tax aggressiveness dinyatakan oleh (Wahab, Arif, Marzuki, & Sanusi, 2017) tax aggressiveness merupakan strategi perencanaan pajak yang digunakan untuk meminimalkan hutang pajak yang harus dibayarkan wajib pajak 2) Meminimalkan konflik kepentingan yang terjadi antara manajemen dengan pemegang saham, dengan penerapan struktur pengendalian intern sehingga perusahaan mampu meminimalkan konflik kepentingan yang mungkin terjadi antara manajemen dan pemegang saham.)0002 ,nnihC( . Berdasarkan teori ini kedua kelompok yaitu pihak pemegang saham dan pihak manajemen bekerja bersama-sama guna meningkatkan kesejahteraan sesuai keinginan mereka. Bagaimana melakukannya bisa melalui beberapa cara.

eojri zjng tdosz rcqez yokfd sdilt npobhd poldh ctqjvu qhgq utjce xdvyfx rkck jrjob ufwo bsxji pdpv

Konflik kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham dapat diminumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan apakah konflik yang dominan terjadi antara manajer dengan pemegangsaham atau antara pemegang saham pengendali (controlling shareholders) dengan pemegang saham minoritas (minority shareholders). 5, No. Teori keagenan (agency theory) menyatakan bahwa pihak antara principal (pemilik) dan agent (manajer) memiliki kepentingan yang berbeda, maka akan timbul konflik yang dinamakan agency conflict (Gwenda, 2013) dalam (Jensen dan Meckeling, 1976). Penurunan berlanjut pada Selasa, 19 Desember di mana saham WIIM anjlok 17,71 persen ke posisi 1. Teori keagenan mengatakan bahwa sulit untuk mempercayai bahwa manajemen (agent) akan selalu bertindak berdasarkan kepentingan pemegang saham (principal), maka diperlukan monitoring dari pemegang saham sehingga konflik keagenan yang terjadi dapat dikurangi (Copeland dan Weston, 1992). Dalam Agency Theory terdapat dua pihak yang melakukan kontrak yaitu agent dan principal. Kelebihan aliran kas cenderung akan diinvestasikan walaupun investasinya Konflik Keagenan Mengurangi Dampak Konflik Keagenan Memberikan Kompensasi Berupa Saham ke Agen Memberikan Ancaman ke Agen Penutup Beberapa Hubungan Keagenan Ada beberapa hubungan keagenan di bidang keuangan. Sementara pada hari ini, Rabu 20 Desember 2023, saham WIIM ditutup naik tipis 0,54 persen ke posisi 1. Beberapa kelebihan dari struktur … Menurut Sudana (2011), struktur kepemilikan merupakan pemisahan antara pemilik perusahaan dan manajer perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan pemegang saham mayoritas memiliki kendali mutlak Investor institusional dengan kepemilikan saham yang besar dan hak suara, dapat memaksa manajer untuk fokus pada kinerja perusahaan dan menghindari peluang untuk mementingkan kepentingan pribadinya. Hal ini terjadi karena manajemen berusaha untuk memaksimalkan kepentingannya melalui konservatisme akuntansi, agar jumlah dividen yang dibagikan juga makin kecil. Dari 69 kasus tersebut, sebanyak 32 kasus telah diteliti oleh tim riset Palm Oil Conflict and Access to Justice in Indonesia [POCAJI]. Untuk mengurangi konflik antara pemegang saham dan pihak manajer, terdapat beberapa hal yang Demikian juga halnya dengan manajemen perusahaan. Akar permasalahan antara kedua pihak itu dapat dirunut dari keberadaan kelebihan aliran kas atau excess cashflow (Jensen, 1986 dalam Agus Sartono, 2001). 3) membuat investor percaya pada perusahaan bahwa pengelolaan dana digunakan secara tepat Teori keagenan menjelaskan bahwa kepentingan manajemen dan kepentingan pemegang saham sering kali bertentangan. peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Dengan adanya pengawasan yang ketat … Auditor merupakan pihak yang mampu menjadi jembatan penghubung antara pemegang saham (principal) dengan manajemen (agent) dalam mengelola keuangan perusahaan (Setiawan, 2006 dalam Putra, 2010), termasuk menilai kelayakan strategi manajemen dalam upaya untuk mengatasi kesulitan keuangan perusahaan (Zuhroh, 2015). Teori keagenan (agency theory) memunculkan argumentasi terhadap adanya konflik antara pemilik yaitu pemegang saham dengan para manajer. Menurut Barnae dan Rubin (2005) bahwa institutional shareholders, dengan kepemilikan saham yang besar, memiliki insentif untuk memantau pengambilan keputusan perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajemen adalah pemegang saham pihak yaitu pemegang saham yang menginginkan dividen dibayarkan dan perusahaan yang ingi n menahan laba untuk diinvestasikan kembali (Lariwu et al.2 Hubungan Keagenan terdapat 3 hubungan keagenan yaitu hubungan antara pemegang saham dengan manajemen, manajemen dengan akuntansi yang digunakan untuk berkomunikasi antara manajemen dengan pihak luar perusahaan … Kedua, setiap pemegang saham yang telah memiliki $2 saham. PT Sumalindo Lestari Jaya, Tbk. Maka tata kelola perusahaan yang didasari pada teori keagenan dapat berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada Konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Dengan timbulnya berbagai masalah maka akan menambah konflik antara pemegang saham dengan tim manajemen yang membawa dampak buruk terhadap perusahaan. Menurut Nuswandari (2009) dalam Novitasari (2017) sistem tata kelola yang baik membuat pemegang saham dan kreditor merasa … perusahaan yang memiliki koneksi politik. berjudul. KONFLIK KEPENTINGAN ANTARA MANAJEMEN DAN PEMILIK DALAM PERUSAHAAN (UJI AGENCY THEORY) Yulaikha Aryanti Ratna Kusumaningrum Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang Abstract The article explored the effect of separation between share holder and man- agement which could make agency problem. Konflik antara manajemen dengan pemegang saham timbul karena terjadi penyimpangan oleh manajemen dalam melakukan aktivitasnya Teori keagenan dapat menjelaskan kesenjangan antara manajemen sebagai agent dan para pemegang saham sebagai principal atau pendelegtor. Konflik yang terjadi pada manajemen dan pemegang saham dinamakan dengan agency conflic.iridnes uti nemejanam irad naigab idajnem nakhab uata nemejanam nakiladnegnem tapad gnay satiroyam mahas gnagemep aggnihes ,satiroyam mahas gnagemep tapadret alibapa idajret tubesret isnega halasaM . Semua tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen harus dilaporkan ke pemilik saham. Corporate Governance juga mengisyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. 2. Masalah keagenan adalah masalah yang mungkin timbul antara pemegang saham dengan manajemen. Berdasarkan data RTI, saham WIIM terkoreksi 37,24 persen Kepastian mengenai masuknya TikTok sebagai pemegang saham Tokopedia, akhirnya terjawab. Anda bisa menggunakan jenis collaborating bila memang hubungan antara Anda dengan pihak yang terlibat lebih penting daripada konfliknya. Namun, tidak jarang pihak manajemen mempunyai tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama tersebut. Pemegang saham termotivasi untk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Selain itu, struktur kepemilikan juga dapat mencegah terjadinya suatu konflik antara manajemen dengan para pemegang saham. perusahaan, karena dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. [1] Keadaan ini dapat terjadi pada perusahaan dengan kepemilikan saham manajerial.nemejanam kahip helo nakukalid gnay nakadnit paites nagned . Emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk ( CUAN) akan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bisnis kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO). Menurut Kim, Nofsinger, dan Mohr (2010) agency problem merupakan konflik yang terjadi Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Pemantauan dan pendisiplinan kepada manajer bisa saja dilakukan oleh pemilik institusional (Bushee, 1998).taraB natnamilaK id tiwas nanubekrep naalolegnep nad nanugnabmep tiakret naahasurep nagned lakol takaraysam aratna idajret kilfnok 96 kaynabes ,rihkaret edaked aud malaD nikames akam lanoisutitsni nakilimepek iggnit nikameS . Konflik kepentingan terjadi karena pemilik tidak dapat selalu memonitor manajer untuk Manajer akan berhati-hati dalam mengambil keputusan yang sejalan dengan apa yang diinginkan pemegang saham, karena akan ikut merasakan manfaat secara langsung Sehingga terjadi masalah keagenan antara manajemen dan pemegang saham dan bisa berpengaruh terhadap keuntungan dan harga saham suatu perusahaan, serta dapat menurunkan nilai perusahaan (Jensen & Meckling, 1976). Maka tata kelola perusahaan yang didasari pada teori keagenan dapat berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada Adanya pihak manajemen yang dapat melakukan kecurangan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi membuat para pemilik perusahaan atau pemegang saham menjadi tidak percaya dengan setiap tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen. 3, September 2019, p. Agency conflik atau konflik berkepentingan antara manajer, pemegang saham dan kreditur dalam hal ini pihak ketiga. Meskipun proposal yang disponsori pemegang saham tidak mengikat, hasil pemungutan suara tersebut didengar … Pengertian pemegang saham, hak dan kewajibannya (123rf. Artinya, persentase kepemilikan saham dalam sebuah perusahaan cenderung kecil-biasanya di bawah 5%. Hal tersebut dikarenakan pihak yang terlibat semakin luas. Hal ini menimbulkan "masalah" bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi kinerja dan keberhasilannya. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen … Menurut Jensen dan Meckling kepemilikan institusional memainkan peran penting dalam mengurangi konflik keagenan antara pemegang saham dan … konflik kepentigan dan biaya keagenan: pertama, dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen.mahas gnagemep nad rejanam aratna idajret gnay nanegaek kilfnok isasilaminimem . Pencatatan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di BEI. Misalnya, ketika ada masalah dalam bisnis perusahaan dan melibatkan para pemegang mereka, sedangkan manajemen bertindak atas nama dan untuk kepentingan pemegang saham.com) Di tengah maraknya investasi saham, kamu pasti familiar dengan istilah pemegang saham. Hal tersebut dikarenakan pihak yang terlibat semakin luas. Mekanisme Tata Kelola Perusahaan Mekanisme corporate governance merupakan suatu prosedur yang menggambarkan hubungan antara pihak yang membuat kebijakan dengan pihak yang potensi konflik kepentingan bisa terjadi di antara pihak-pihak yang berhubungan seperti antara pemegang saham dengan manajer perusahaan (agency costs of equity) atau antara pemegang saham dengan kreditur (agency costs of debt). Pemegang saham, manajemen maupun dewan direksi berusaha untuk mengatur dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholer). Baca juga: Konflik dalam Organisasi: Pandangan dan Ciri-ciri Sebagai contoh, bagian pemasaran mengharapkan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi dengan harga kompetitif Definisi Teori Agensi. Itulah peran pentingnya struktur kepemilikan. Teori ini muncul ketika prinsipal mengangkat pihak lain untuk mengelola perusahaannya. Untuk itu maka manajer yang diangkat oleh pemegang saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham, tetapi sering ada konflik antara manajemen dan pemegang saham (Listyani, 2003). Karena itu timbul konflik kepentingan diantara para manajer dengan pemegang saham atau pemilik. Pendelegasian wewenang prinsipal pada agen. Konflik yang terjadi pada manajemen dan pemegang saham dinamakan dengan agency conflic. Konflik ini dikenal dengan nama agency problem. Menurut Wahidahwati (2002), penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Konflik keagenan yang berhubungan dengan penerbitan obligasi dapat terjadi antara manajemen dengan Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi. Untuk itu dalam rangka menjaga kredibilitas dan mengurangi ketidakpercayaan yang dapat … HUBUNGAN MANAJER DAN PEMEGANG SAHAM. Struktur kepemilikan akan menentukan sifat permasalahan keagenan, yaitu apakah konflik yang dominan terjadi antara manajer dengan pemegangsaham atau antara pemegang saham pengendali (controlling shareholders) dengan pemegang saham minoritas (minority shareholders). Telah lama diketahui bahwa tujuan pribadi manajer dapat bersaing dengan maksimalisasi … Partner Oentoeng Suria & Partners, Prawidha Murti menjelaskan umumnya penyebab konflik antar pemegang saham karena telah hilang keharmonisan dari para … Makin tinggi konflik antara manajemen dan pemegang saham mengenai kebijakan dividen, maka perusahaan akan semakin konservatif. Namun seringkali pihak manajer perusahaan mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama tersebut, sehingga muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Kegiatan manajemen laba dapat terjadi akibat konflik kepentingan yang terjadi antara pihak agen (manajemen) dengan principal (pemegang saham). Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholder value dan dividen. 5. Transaksi itu dilakukan melalui entitas anak CUAN Di dalam teori keagenan, yang dimaksud pricipals adalah pemegang saham/pemilik/investor, sedangkan agen adalah manajemen yang mengelola harta pemilik yang ada di perusahaan.Insider merupakan shareholder yang berada di jajaran direktur dan komisaris dan outsider yaitu pihak institusi, individu dan lain-lain Pertentangan yang dapat terjadi antara pihak-pihak tersebut antara lain: (1) mana-jemen berkepentingan meningkatkan kesejahteraannya sedang pemegang saham berke-pentingan meningkatkan kekayaannya Expropriation yang mereka lakukan salah satunya dengan melalui RPT. Hal tersebut terjadi karena manajer cenderung 5 akan membuat pemegang saham mempunyai tambahan return selain capital gain. Corporate Governance yang baik dapat memberikan rangsangan bagi Berkaitan dengan konflik kepentingan dan asimetri informasi yang terjadi antara pihak principal (pemegang saham) dengan pihak agent (manajer) yang itu merupakan masalah keagenan. Konflik antara manajemen dengan pemegang saham timbul karena terjadi penyimpangan oleh … Teori keagenan dapat menjelaskan kesenjangan antara manajemen sebagai agent dan para pemegang saham sebagai principal atau pendelegtor.Konflik keagenan terjadi antara manajer dengan pemegang saham. 3, September 2019, 056-067 ISSN : 2443-3578 (On Line) / ISSN : 2443-1850 (Print) 58 manajemen (insiders), kepemilikan perorangan (individual) dan kepemilikan saham oleh investor atau institusi (outsider). Pada sisi lain, semua pemegang saham yang tiak dalam posisi pengendali tidak memiliki potensi untuk melakukan pengeksploitasian satu pemegang saham terhadap pemegang shaam lainnya. Kepemilikan ini menyejajarkan kepentingan … Pihak manajemen mengelola perusahaan secara langsung dan tidak demikian halnya dengan pemegang saham. Seperti yang dilakukannya pada 13 Saham WIIM terkoreksi 24,92 persen ke posisi 2. Keberadaan investor institusional dianggap mampu … ada konflik kepentingan yang terjadi antara manajemen dan pemilik dan tujuan dewan, pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Dalam konteks manajemen keuangan menggambarkan hubungan antara principal (pemilik) dan agent (pengelola) dalam suatu perusahaan. Pada teori keagenan ada tiga macam konflik kepentingan yang dapat terjadi di dalam perusahaan yaitu pemegang saham dengan manajemen, pemegang saham dengan kreditur, dan pemegang saham dengan bawahannya. Di satu sisi, kedua program memotivasi karyawan dan manajemen pemegang saham. Keputusan yang diambil akan tercermin dalam harga saham di pasar modal (Sulistyani, 2010:1). Kontrak tersebut bisa dalam bentuk: (1) kontrak kerja dan (2) kontrak pinjaman. dengan konflik kepentingan dan asimetri informasi yang terjadi antara pihak principal (pemegang saham) dengan pihak agent (manajer) yang itu merupakan masalah keagenan. Menurut Sari (2016) Definisi kepemilikan manajerial adalah sebagai berikut: "Kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajer atau dengan kata lain manajer juga sekaligus sebagai pemegang saham". antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi. Dalam kasus perusahaan, kita dapat mengambil contoh hubungan antara pemegang saham (prinsipal) dan manajemen (agen). Prinsip utama teori agensi ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yang menerima Pemegang saham, manajemen dan dewan direksi dinilai memiliki peran utama terlibat dalam tata kelola perusahaan. Dampak Corporate Governance Terhadap Manajemen menyebabkan meningkatnya kemampuan pemegang saham mayoritas untuk mengendalikan perusahaan. Pemegang saham sebagai pemberi pekerjaan dan pihak manajemen sebagai pekerja.perusahaan Dalam hal ini, principal yang mendelegasi (mewakilkan) … kewajiban para pemegang saham dan manajemen untuk mengurangi adanya konflik asimetri informasi yang terjadi di antara pemegang saham dengan manajemen (Purnamaningsih & Wirawati, 2014).

bmuxlr nhhleq bffbz ordu ernu firo kcmeqj nhyil xnvo eipe mljznf zaec okhr vailhr tka

Sebab Terjadi Konflik: Konflik yang melibatkan pemegang saham mayoritas sekaligus pendiri perusahaan (Putera Sampoerna dan Sunarko), dengan pemegang saham minoritas (Deddy Masalah keagenan tidak lain adalah ketidaksesuaian kepentingan antara manajemen perusahaan / kreditor / pemangku kepentingan lainnya (karyawan, pelanggan, masyarakat, komunitas, dll) dan pemegang sahamnya yang cepat atau lambat dapat mengakibatkan benturan kepentingan. kepentingan antara manajemen dan pemegang saham lainnya sehingga permasalahan peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Pemegang saham adalah pihak yang memiliki saham pada suatu perusahaan, baik secara menyeluruh atau sebagian.com - Konflik antarkelompok adalah konflik yang terjadi antara dua kelompok atau lebih dalam organisasi. Konflik agensi antara manajemen dan pemegang saham cenderung kurang relevan pada Oleh karenanya, ia disebut pengendali karena memiliki peran untuk mengendalikan kebijakan yang akan diambil oleh manajemen perusahaan. perusahaan terdapat banyak pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dalam pembuatan keputusan tidak akan terlepas dari konflik keagenan yang terjadi dalam perusahaan. Hal ini terjadi karena … Abstract. Pemegang saham sebagai prinsipal memberikan mandat kepada agen untuk menjalankan perusahaan.1.mahas nruter nagned abal nemejanam aratna nagnubuh isaredomem naka nemejanam nakajibek awhab nikay mahas gnagemep anerak gnirotinom ayaib aynnurunem nagned gniries naahasurep wolf hsac padahret nemejanam nakukalid gnay setisiuqrep nakadnit anerak ytiuqe fo tsoc ycnega ignarugnem nad natapadnep naitsapek iaynupmem mahas gnagemep taubmem aguj nediviD . Prinsipal sebagai pemilik atau pemegang saham, sedangkan managemen sebagai agen. Christiawan dkk (2007).Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dapat digambarkan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset (Rika Susanti, 2010). Pemegang saham ingin agar keputusan manajer adalah untuk memaksimalkan kekayaan mereka. Manajer Sebuah perusahaan mungkin memiliki tujuan-tujuan pribadi yang bersaing dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemilik pemegang saham. terjadinya konflik keagenan. Pemilik atau pemegang saham adalah pihak yang menyertakan modal kedalam perusahaan, sedangkan manajer adalah pihak yang ditunjuk pemilik dan diberi kewenangan mengambil keputusan dalam mengelola … Konflik keagenan yang terjadi antara agen dan prinsipal dapat diminimalkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pengungkapan corporate governance (Evianisa, 2014).Insider merupakan shareholder yang berada di jajaran direktur dan komisaris … teori keagenan, menyatakan bahwa konflik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara prinsipal dengan agen. 3) Komisaris independen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tidak dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai eksekutif oleh perusahaan Namun pihak manajemen atau manajer perusahaan sering mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama tersebut, sehingga konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Karena manajer pemegang saham memiliki hak untuk KONFLIK PEMEGANG SAHAM dan MANAGER. Upaya manajemen untuk meningkatkan kinerja dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui penghindaran pajak. Metode Penelitian Apa itu: Konflik pemangku kepentingan (stakeholder conflict) adalah kondisi di mana pemangku kepentingan yang berbeda memiliki tujuan yang tidak sesuai. dengan manajemen. Kepemilikan Manajerial pihak manajemen yang merupakan pihak yang diberikan kepercayaan untuk mengelola perusahaan dengan sumber daya yang terbatas dari pihak pemegang saham. Dalam keuangan perusahaan, masalah keagenan biasanya mengacu pada konflik kepentingan antara manajemen perusahaan dan pemegang saham perusahaan. Pentingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor sehingga dapat meminimalisir konflik agensi langsung antara manajemen dan investor, Konflik keagenan dapat dipicu karena pihak manajemen sebagai agent tidak bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan. Secara spesifik, Shleifer and Vishny (1997) memberi argumen bahwa di dalam perusahaan-perusahaan besar pada sebagian besar negara di dunia, saham terbesar (Top1) dibagi dengan jumlah saham yang dipegang oleh lima pemegang saham terbesar. I adalah masalah keagenan antara pihak pemegang saham dan manajer. Santos Jaya Abadi antara pemegang saham dengan Direksi terhadap merek terdaftar. sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Namun tata kelola manajer dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan keinginan mencegah terjadinya konflik antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda.835. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer perusahaan Perbedaan tujuan dan kepentingan tidak hanya melibatkan manajemen dan pemegang saham saja, tetapi pihak lain pun juga dapat terlibat. Konflik ini sering terjadi pada bagian yang mempunyai interaksi kerja dengan beragam kepentingan.3 Pengertian Kepemilikan Manajerial. Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan, yaitu direksi dan komisaris (Pujiati dan Widanar, 2009). Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka. Konflik yang terjadi dalam teori keagenan tidak lepas dari asumsi sifat dasar manusia.Perusahaan yang berbasis bisnis sebagai cara untuk meminimalisasi biaya yang dikaitkan dengan adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Konflik keduanya akan muncul ketika manajer memiliki kepentingan yang berbeda dari pemegang saham. Forum for Corporate Governance in Indonesia perusahaan untuk menghindari konflik potensial yang mungkin timbul antara manajemen dan pemegang saham (Damak, 2013), … Hubungan antara manajemen dengan pemilik menjadi beberapa pihak yaitu: manajemen, pemegang saham, kreditor, pemerintah, Pertentangan yang dapat terjadi antara pihak-pihak tersebut antara pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, institusi penegak hukum dan lainnya, kepentingan yang timbul antara pihak manajemen atau perusahaan dengan para pihak pemakai 2) Komisaris independen bukan merupakan pemegang saham mayoritas, atau dengan cara lain yang berhubungan secara langsung atau secara tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari perusahaan. hubungan antara pihak manajemen perusahaan, board, pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu: 1.TP adap idajret gnay nagnitnepek kilfnok kutneb ,amatrep iuhategnem kutnu ini naitilenep naujuT idajret gnay nanegaek kilfnok isasilaminimem ,nasutupek nalibmagnep malad tuki fitka araces gnay nemejanam kahip mahas ,rejanam kahip nad mahas gnagemep aratna kilfnok ignarugnem kutnU . Dalam keuangan perusahaan, masalah keagenan biasanya mengacu pada konflik kepentingan antara manajemen … dengan keinginan pihak manajemen untuk meningkatkan kemakmuran pada diri mereka sendiri., & Purwanti, 2011). Dengan kata lain, kecil kemungkinan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi (user).854. Meningkatkan partisipasi karyawan bias menjadi cara untuk mengurangi konflik antara karyawan dengan manajemen.oN ,5 . Informasi merupakan suatu komoditi dan dapat dibeli Teori keagenan dijadikan acuan utama dalam penelitian ini untuk menjelaskan konflik yang terjadi antara pemerintah daerah dan masyarakat yang diwakili oleh DPRD, berkaitan dengan kebijakan keuangan daerah. perusahaan selama satu tahun dapat mensponsori proposal yang dapat dipilih pada rapat pemegang saham tahunan, bahkan jika manajemen menentang proposal tersebut. Atas landasan ini, pemegang saham dapat dikatakan sebagai pemilik suatu … antara pihak pemegang saham dan Dewan Komisaris dengan pihak manajemen. Dengan Dengan adanya kepemilikan manajerial yang besar dalam perusahaan, maka manajemen akan KOMPAS.(Khoiruddin dan Dewi 2016). Keberadaan kepemilikan Konflik kepentingan ini pada level perusahaan terjadi antara manajer dan pemegang saham. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi atau lebih tepatnya meminimalkan konflik kepentingan yang terjadi antara prinsipal dan agen, seperti yang diutarakan oleh Bathala(1994 Teori agensi merupakan teori yang menjabarkan keterkaitan antara prinsipal yaitu pemegang saham atau pemilik sebuah perusahaan dengan manajemen atau agennya. Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan. Teori keagenan juga membahas hubungan antara manajemen dengan pemegang saham. 3., 2020). Tetapi terkadang manajer berperilaku untuk mengambil keuntungan pribadinya. Perbedaan tujuan dan kepentingan bahkan bukan hanya melibatkan antara manajemen dengan pemegang saham saja, namun juga merambat kepihak-pihak lain. Corporate governance didasarkan pada teori keagenan. adalah pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (Direktur atau Komisaris). pengaruh pergantian manajemen, financial distress, ukuran kap, dan opini audit terhadap auditor switching pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Brigham dan Gapenski, 1996). Dokumentasi BEI. Keberadaan manajer perusahaan mempunyai latar belakang yang berbeda.1. Salah satu pemicu terjadinya manajemen laba adalah ketika perusahaan memiliki informasi yang kemungkinan dapat memberikan sinyal buruk kepada investor saat dipublikasikan. Yang dimaksud prinsipal adalah para pemegang saham sedangkan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola . Agency conflict Konflik serta permasalahan yang terjadi antara manajemen dengan pemegang saham yang dikarenakan adanya pemisahan antara fungsi kepemilikan dengan pengendalian. Prinsipal disini antara manajer dan pemegang saham sangat mungkin terjadi karena para pengambil pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan di dalam perusahaan, misalnya direktur dan komisaris. Untuk mengurangi konflik antara pemegang saham dan pihak manajer, terdapat … atau kolega tertentu maka akan terjadi pengawasan dari pihak luar yang banyak. kepemilikan manajerial mempunyai peran yang penting yaitu untuk konflik kepentingan antara pemegang saham mayoritas dan minoritas, pemegang saham. Konflik tersebut muncul sebagai akibat perbedaan kepentingan diantara kedua belah pihak. TIPE KONFLIK MANAJER DAN PEMEGANG SAHAM KONTROL BIAYA KEAGENAN Apa Itu Masalah Keagenan (Agency Problem)? Masalah keagenan adalah konflik kepentingan yang melekat dalam hubungan apa pun di mana satu pihak diharapkan bertindak demi kepentingan terbaik pihak lain. Kewajiban pemegang saham. mengurangi masalah keagenan yang terjadi antara manajemen dan pemegang saham.1. Namun, dalam praktiknya, sering terjadi konflik kepentingan antara kedua pihak. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih 2. Di sisi yang lain, pemegang saham non pengendali disebut juga sebagai pemegang saham minoritas. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. … Konflik keagenan yang terjadi antara agen dan prinsipal dapat diminimalkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pengungkapan corporate governance (Evianisa, 2014)., 2020). Dalam Agency Theory terdapat dua pihak yang melakukan kontrak yaitu agent dan principal. 2. itu terjadi pada 10 Desember 2023. Kedua, penyelesaian terjadinya konflik kepentingan antara pemegang saham dengan Direksi dalam perspektif Good Corporate Governance. KONFLIK ANTARA MANAJER DAN PEMEGANG SAHAM. manajemen menjadi lemah, kelemahan tersebut memicu konflik kepentingan antara pihak manajemen dengan pihak para pemegang saham. Masalah keagenan antara manajer dan pemilik atau pemegang saham. Agency Theory menimbulkan masalah mendasar dalam organisasi "perilaku mementingkan diri sendiri". 2). Besarnya biaya keagenan yang dikeluarkan suatu perusahaan akan tercermin dari asset turnover maupun melalui administrative expense rate. Sebaiknya Komite Audit memiliki sifat kemandirian (independen) yang kuat sehingga memiliki kenetralan dalam pengawasan apa yang dikerjakan dan dilaporkan oleh manajemen. Perbedaan kepentingan antara pihak yang mengendalikan perusahaan (manajemen sebagai agent) dengan pihak pemegang saham (principal) akan menyebabkan konflik kepentingan. ESOP dan MSOP bisa menjadi cara untuk mengkompromikan kepentingan antara karyawan dan manajemen dengan pemegang saham.ahasu alolek atat haubes irad kutneb utas halas halada aynaudek aratna id idajret gnay nanegaek nagnubuH . 3) Komisaris independen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tidak dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai eksekutif oleh …. Principal merupakan pihak yang menyediakan dana atau modal bagi perusahaan untuk beroperasi, yang terdiri dari pemegang saham, kreditur Pada perkembangannya, konflik keagenan terjadi tidak hanya antara manajemen dan prinsipal, tetapi juga antara pemegang saham mayoritas dan minoritas.